Dalam beberapa tahun terakhir, istilah job hugging dan job hopping banyak dibicarakan, terutama di kalangan Gen Z yang sedang mencari arah karier. Keduanya menggambarkan cara seseorang mengambil keputusan terkait pekerjaannya, namun membawa konsekuensi yang berbeda. Untuk menentukan mana yang lebih baik, kita perlu memahami alasan di balik kedua pilihan tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan karier jangka panjang.
Apa Itu Job Hugging?
Job hugging adalah kondisi ketika seseorang memilih bertahan di pekerjaan yang sama dalam waktu lama, meskipun pekerjaannya mungkin tidak lagi menantang atau memberikan ruang pertumbuhan. Biasanya, keputusan ini berangkat dari rasa nyaman, kebutuhan akan stabilitas, atau kekhawatiran menghadapi risiko di tempat baru.
Keuntungan job hugging:
- Memberi rasa aman secara pendapatan dan rutinitas.
- Memungkinkan penguasaan yang kuat dalam satu bidang atau peran.
- Membangun loyalitas dan hubungan kerja yang stabil.
Risikonya:
- Potensi perkembangan diri bisa melambat.
- Rasa jenuh bisa meningkat seiring waktu.
- Kurang terekspos pada pengalaman baru yang relevan di dunia kerja yang terus berubah.
Apa Itu Job Hopping?
Sebaliknya, job hopping mengacu pada kebiasaan berpindah pekerjaan dalam jarak waktu yang relatif singkat, biasanya kurang dari dua tahun. Tujuannya sering kali untuk mencari peluang pertumbuhan, kompensasi lebih baik, atau lingkungan kerja yang lebih cocok.
Keuntungan job hopping:
- Memperluas jaringan profesional.
- Membuka peluang pengalaman kerja yang lebih beragam.
- Menambah keahlian dan sudut pandang baru dengan cepat.
Risikonya:
- Dianggap kurang stabil atau kurang loyal oleh perekrut.
- Adaptasi terus-menerus bisa melelahkan.
- Tidak semua pengalaman singkat cukup mendalam untuk membangun keahlian spesifik.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Jawabannya tidak tunggal. Yang lebih baik adalah yang paling mendukung perkembangan kariermu saat ini. Jika pekerjaanmu masih memberi ruang belajar, bertahan bukan masalah. Namun jika pekerjaanmu sudah stagnan, mengevaluasi opsi baru bisa menjadi langkah yang lebih strategis.
Yang penting bukan seberapa lama kamu bertahan atau seberapa sering kamu pindah, tetapi bagaimana kamu terus bertumbuh. Artinya, keputusan karier harus didasarkan pada arah yang ingin kamu capai, bukan sekadar mengikuti tren kenyamanan atau tren berpindah cepat.
Job hugging dan job hopping bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang bagaimana kamu menyadari kebutuhan perkembangan kariermu. Bertahan bisa menjadi pilihan tepat ketika kamu masih belajar dan berkembang, sementara berpindah pekerjaan juga relevan ketika kamu membutuhkan tantangan baru. Kuncinya adalah memastikan setiap langkah tetap membawa kamu selangkah lebih dekat pada tujuan karier yang ingin dicapai.
