Quality Resources Coach Indonesia

Satu Kunci Leadership, Wujudkan Lingkungan Kerja Kondusif

“Wujudkan Lingkungan Kerja Kondusif” Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan keberadaan satu sama lain. Namun, dalam menjalankan kehidupan sosial itu, kita perlu memillih dan mampu menciptakan lingkungan sosial yang nyaman dan aman.
Sama halnya dengan lingkungan sosial yang setiap hari kita hadapi, lingkungan kerja sebagai salah satu tempat bersosialisasi juga demikian. Lantas, apa yang menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan menyenangkan?

Salah satu kunci mendapatkan lingkungan kerja yang demikian adalah dengan menerapkan kepemimpinan yang didasari kepercayaan. Terlebih, dalam lingkungan kerja, hubungan sesama maupun beda jabatan tentu harus terjalin baik. Seorang pimpinan harus mampu memupuk rasa kepercayaan dengan sesama pimpinan maupun jajaran posisi di bawahnya.
Dikutip dari Jurnal The Neuroscience of Trust, yang terbit melalui Harvard Business Review pada Januari 2017 silam, Profesor Claremont Graduate University, Paul Zak menyebut ada sejumlah manfaat penerapan nilai-nilai kepercayaan dalam sebuah perusahaan, di antaranya sebagai berikut.

  1. 1. Meminimalisir Stres dan Produktivitas Karyawan Meningkat
    Karyawan perusahaan dengan kepercayaan tinggi dibuktikan dengan tingkat stres yang berkurang hingga 73 persen, kemudian hampir 100 persen memilili lebih banyak energi di tempat kerja, produktivitas meningkat sebesar 50 persen, izin sakit mengalami penurunan drastis, yaitu sebesar 13 persen, dan 76 persen lebih banyak terlibat di sejumlah agenda perusahaan, dan tingkat lelah berkurang. Hasil tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Paul Zak.
  2. Mempermudah Koordinasi
    Alih-alih koordinasi berjalan baik, yang terjadi jika tim tidak memercayai pemimpinnya yaitu mereka enggan untuk mengikuti arahan dan tak akan menerapkan upaya yang seharusnya diterapkan perusahaan.
    Seorang pemimpin yang tak memiliki rasa kepercayaan pada anggotanya, mungkin akan melakukan manajemen mikro, terlalu mengawasi orang-orang di sekelilingnya, dan menunda kemajuan. Hal itulah yang membuatnya tak terlalu disegani. Sebaiknya, seorang pemimpin membagikan rencana jangka pendek dan panjangnya di hadapan tim. Setelah rencana dibuat, anggota tim bekerja sama, saling meminta saran, dan berbagi petunjuk. Sehingga, koordinasi akan berjalan lebih mudah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Consultation